Pernah nonton Upin Ipin? Kalau belum setidaknya Anda pernah dengar kan? Kalau saya lagi gonta-ganti channel pas ketemu Upin Ipin biasanya saya nonton dulu sampai iklan, bukan karena ceritanya bagus tapi karena cara bicara mereka yang lucu (betulan lucu, bukan lucu dalam pemahaman negatif). Dalam serial kartun buatan Malaysia itu terkadang muncul tokoh Susanti yang orang Indonesia dan Rajuu yang keturunan India (ini benar-benar menggambarkan komunitas Indonesia dan India memang banyak di Malaysia). Sampai pada suatu saat, saya berpikir: bagaimana kalau tokoh orang Indonesia di dunia Upin-Ipin itu ialah seorang TKI? Bagaimana kalau omanya Upin mempekerjakan pembantu orang Indonesia (sebut saja Bunga) dan berkata (dalam bahasa Melayu), “Bunga, cepat bersihkan mejanya lalu sapu lantai sampai bersih!” Lalu adegan si Bunga dimarahi kak Ros yang memang pemarah. Ditambah kawannya Upin dan Ipin, namanya Mail kalau nggak salah, juga mempekerjakan pembantu TKI. Apakah orang Indonesia masih akan suka menonton Upin Ipin? Kenapa? Bukankah kondisi yang saya ceritakan tadi bukan mengada-ada, melainkan benar-benar realita? Bangsa kita adalah bangsa kuli, bangsa babu, di hadapan negara lain.
Saya harap suatu saat adegan di atas betul-betul terjadi dalam serial Upin dan Ipin, dan ditonton oleh kita semua, agar kita sadar: bangsa kita adalah bangsa kuli, bangsa babu. Karena pemerintah tak dapat memberikan lapangan kerja yang cukup, akibatnya mereka memperoleh devisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar