Olimpiade Sains Nasional 2018 tidak lama lagi digelar. Bagi yang tengah belajar mempersiapkan diri untuk OSN Astronomi, berikut saya kumpulkan soal-soal dan solusi dari olimpiade tahun-tahun sebelumnya (OSK, OSP, dan OSN). Anda bisa mengunduhnya di halaman ini. Solusi yang termuat dalam arsip adalah solusi resmi dari penyelenggara OSN. Di dalamnya termasuk solusi dari soal pengolahan/analisis data yang mana tidak banyak ditemui. Oke, silakan mengunduh dan selamat belajar.
Selengkapnya...blog mengenai paradoks, matematika, fisika, astronomi, logika, fenomena alam dan kehidupan.
Senin, 14 Mei 2018
Unduh Soal dan Solusi Resmi Olimpiade Astronomi
Selasa, 05 Februari 2013
Paradoks Epimenides: Epimenides Berbohong!
Pada postingan sebelumnya mengenai paradoks Epimenides atau liar paradox, dituliskan adanya keadaan kontraintuitif dari pernyataan:
Epimenides seorang Kreta memberikan pernyataan, “Semua orang Kreta adalah pembohong”.
Tentunya kita akan mengambil kondisi ideal dengan menganggap “pembohong” berarti “selalu berkata bohong”, karena jika tidak maka paradoks tadi tidak lagi menjadi paradoks. Potongan kisah Epimenides saya kutip di bawah ini*:
They fashioned a tomb for three, O holy and high one
The Cretans, always liar, evil beast, idle belliest
But thou art not dead: thou livest and abidest forefer
For in three we live and move and have our being
—Epimenides, Cretica
Jadi, asumsi kita mendeskripsikan “pembohong” sebagai “selalu berkata bohong” tidaklah keliru.
Kita telah mencoba memecahkan paradoks ini sebelumnya. Jika Epimenides berkata jujur, maka berarti yang dikatakannya benar yakni orang Kreta selalu berkata bohong. Tentunya ini kontradiksi dengan pernyataan awal (ingat Epimenides juga orang Kreta), Epimenides berkata jujur. Jika Epimenides berkata bohong, artinya “semua orang Kreta selalu bebohong” tidak benar. Nah, kalau kita menggunakan logika yang dangkal, kita akan melihat jika “semua orang Kreta selalu berbohong” tidaklah benar, berarti semua orang Kreta jujur, yang bertentangan dengan asumsi sebelumnya, Epimenides berbohong. Ternyata, jika kita menggunakan logika matematika, akan jelas bahwa Epimenides sebenarnya berbohong—tanpa kontradiksi!
Misalkan nilai kebenaran pernyataan Epimenides kita simbolkan sebagai \(A\) jika benar dan \(\neg A\) jika salah (kebohongan). Orang Kreta kita simbolkan sebagai \(x\), dan selalu berkata bohong sebagai \(\neg P(x)\) (anggap selalu berkata jujur sebagai \(P(x)\)). Jadi, pernyataan di atas dapat kita tuliskan dalam notasi:
“Epimenides berkata jujur jika dan hanya jika semua orang Kreta selalu berkata bohong”.
$$ A \Leftrightarrow \forall (x)(\neg P(x)) $$ dan ingkarannya:“Epimenides berbohong jika dan hanya jika tidak benar bahwa ‘semua orang Kreta selalu berkata bohong’”.
$$ \neg A\Leftrightarrow \neg \left [\forall(x)\: (\neg P(x)) \right ] $$Menggunakan hukum ingkaran dari pernyataan berkuantitas, diperoleh
$$ \neg A\Leftrightarrow \exists (x)\: (\neg (\neg P(x)))) $$ $$ \neg A\Leftrightarrow \exists (x)\: P(x) $$Jadi, pernyataan “Epimenides berbohong jika dan hanya jika tidak benar bahwa ‘semua orang Kreta selalu berkata bohong’ ” setara dengan “Epimenides berbohong jika dan hanya jika ada orang Kreta yang selalu berkata jujur”. Jadi, jika Epimenides berbohong, artinya ada orang Kreta yang selalu berkata jujur. Lihat, tidak ada kontradiksi di sini. Ada orang Kreta yang selalu berkata jujur tidak harus berarti semuanya selalu berkata jujur, mungkin saja ada yang pernah berbohong—dan salah satunya ialah Epimenides.
Oke, tadi kita mendefinisikan \(P(x)\) sebagai selalu berkata jujur. Pun bila kita mendefinisikan \(P(x)\) sebagai tidak selalu berkata bohong, tetap tidak akan muncul kontradiksi bila Epimenides berbohong. Jika Epimenides berbohong, artinya ada orang Kreta yang tidak selalu berkata bohong. Lihat, tidak ada kontradiksi juga di sini. Orang Kreta tidak selalu berkata bohong bisa saja berarti terkadang mereka berbohong dan ini tidak bertentangan dengan kenyataan bahwa Epimenides baru saja berbohong.
Kesimpulannya: Epimenides berbohong. Paradoks Epimenides terselesaikan.
* https://en.wikipedia.org/wiki/Epimenides_paradox
Baca juga:
Paradoks EpimenidesParadoks tukang cukur
Paradoks tahanan
Selengkapnya...
Kamis, 31 Januari 2013
Penyelesaian Integral Fungsi Lingkaran dan Hiperbola
Berikut ini solusi (berikut cara penyelesaian) bentuk integral fungsi lingkaran, ∫ √(a - x2) dx dan integral fungsi hiperbola, ∫ √(a + x2) dx.
int sqrt(a - x^2) dx dan int sqrt(a + x^2) dx. Selengkapnya...Sabtu, 05 Mei 2012
Soal dan Pembahasan OSK Astronomi 2012
Buat yang belum tahu, Anda dapat memperoleh soal OSK Astronomi 2012 di laman download atas usaha Pak Mariano. Beliau juga memberikan pembahasannya di blog Pembahasan Soal-Soal Olimpiade Astronomi. Kunjungi aja.
Selengkapnya...Minggu, 15 Mei 2011
Pembahasan Soal OSK Astronomi 2011
Jumat, 06 Mei 2011
Pembahasan Soal OSP Astronomi 2008
1) a 2) d 3) a 4) a 5) a 6) d 7) a 8) d
9) b 10) c 11) c 12) b 13) d 14) b 15) c 16) c
Coba dikerja dulu sendiri, kalau tetap nggak ngerti silakan ditanya lewat comment.
Pembahasan soal essai:
1.
d = 4,4 ly = 1,35 pc
(α,δ) = (14h39,5m, -60o50’)
Diketahui magnitudo semu Matahari dari Bumi, m1 = -26,7. Mengingat jarak Bumi-Matahari = 1 AU = 1/206265 pc, maka:
m - M = -5 + 5 log d
M = m + 5 - 5 log d
M = -26,7 + 5 - 5 log(1/206265)
M = 4,87
Nah, untuk mengetahui magnitudo semu Matahari dilihat dari α Cen, gunakan lagi rumus modulus jarak
m = M - 5 + 5 log d
m = 4,87 - 5 + 5 log(1,35)
m = 0,52
Koordinat Matahari dilihat dari α Centaury dianggap sama dengan koordinat Bumi dilihat dari α Centaury yaitu
(α,δ) = (-14h39,5m, -60o50’) = (α,δ) = (9h20,5m, -60o50’)
2.
Diketahui Fluks Matahari yang diterima asteroid saat di aphelium (Q) = 0,5 kali dibanding saat berada di perihelium (q). Mengingat persamaan
F = L/4πd² serta luminositas Matahari, L konstan, didapatkan hubungan F*d² = konstan, sehingga
FQ.Q² = Fq.q²
0,5 = (q/Q)²
q = 0,707 Q
sehingga eksentrisitas, e
e = (Q - q)/(Q + q)
e = 0,172
b = a(1-e²)1/2
a = b/√(1-e²) = 1,3/√(1-0,172²) = 1,32 AU
Karena asteroid mengorbit Matahari, penyederhanaan Keppler III dapat dipakai
a3 = T2
T = √(1,323)
T = 1,516 tahun
Sekarang untuk mencari kelajuan lepas asteroid saat di aphelium, kita cari dulu panjang apheliumnya.
Q = a(1+e) = 1,32(1+0,172) = 1,547 AU = 2,314 . 1011 m
vesc = √(2GM/R)
M = massa Matahari = 1,99.1030 kg, dan untuk aphelium, masukkan R = Q, diperoleh vesc = 47,9 km/s
3.
Karena radius dan temperaturnya sama, berarti Energinya sama, sehingga untuk i = 90o, saat paling redup ialah saat terjadi okultasi (gerhana) total, yaitu saat bintang satu tepat menutupi bintang lain.
Oleh karena itu, untuk terang minimum E1 = E0 dan terang maksimum E2 = 2E0. Selisih magnitudonya
m2 - m1 = -2,5 log (E2/E1)
m2 - m1 = -2,5 log 2 = -0,753
4.
T = 12,5 hari
M = 90Mo
ΔM/Δt = -10-6 Mo/tahun
dalam 107 tahun,
M' = M + ΔM
M' = 90 - (10-6)(107)
M' = 80Mo
Gunakan penyederhanaan Keppler III
a3/T2 = M
Mengingat jarak bintang dianggap konstan, maka
MT² = M'T'²
T' = √175,8 = 13,26 hari
5.
indeks s = bintang sekunder, p = bintang primer
Diketahui:
T = 50 hari = 0,1369 tahun = 4.320.000 detik
ta = lama gerhana = 10 jam
ta = lama gerhana total = 1 jam
vrp = 20 km/s
vrs = 50 km/s
vr = 20 - (-50) = 70 km/s
Diameter linear bintang:
s = v*t
Ds = vr*(ta - tb)/2
Ds = 70 * (10-1)/2 * 3600 s = 1.134.000 km
Dp = vr*(ta - (ta-tb))/2 = vr*(ta + tb)/2
Dp = 70 * (10+1)/2 * 3600 s = 1.386.000 km
dengan demikian, radius masing-masing bintang Rs = 567.000 km dan Rp = 693.000 km
sekarang menghitung massa total, ingat kecepatan orbit (lingkaran) = π/2 kali kecepatan radial
vp = 20.000 m/s
vs = 50.000 m/s
ingat rumus GMB, v = 2πr/T, sehingga:
ap = rp = (20.000)(4.320.000)/(2π) = 1,375 × 1010 m
as = rs = (50.000)(4.320.000)/(2π) = 3,438 × 1010 m
atotal = 4,813 × 1010 m = 0,322 AU
Masukkan dalam rumus Keppler III
Mtotal = a3/T2
Mtotal = (0,322)3/(0,1369)2
Mtotal = 1,78 kali Massa Matahari
Untuk massa masing-masing bintang, gunakan perbandingan Mp ap = Ms as, diperoleh Mp = 1,27 massa Matahari dan Ms = 0,509 massa Matahari.
Oke, sekian dulu. Kalau Anda menemukan kesalahan ketik, kalkulasi, atau bahkan saya yang salah kerja, mohon dilaporkan..
Selengkapnya...
Sabtu, 02 April 2011
Pembahasan Soal OSK Astronomi 2010
No. 1 - 25:
b c c a d e d b c b
a b c c d b d d d b
a a c b c
Dari survei cacah bintang yang dilakukan pada empat daerah diperoleh jumlah bintang pd masing2 daerah adalah a,b,c,dan d. hub keempatx adlah
Panjang rusuk persegi, s = 14 cm. Asumsikan pusat lingkaran di O. Perhatikan panjang garis x dapat dicari dengan Pythagoras, yaitu:
x = √(14² + 7²) = √245
Tentulah garis OA dan OE merupakan radius lingkaran, R.
Perhatikan segitiga AOE, berlaku aturan cosinus
c² = a² + b² -2ab cos C
x² = R² + R² - 2R² cos θ
x² = 2R² - 2R² cos θ
x² = 2R² (1 - cos θ)
R = √(x²/(2*(1-cos θ)))
R = √(245/(2*(1-cos 126º,87)))
R = 8,75 cm
jawab (B)
Seorang astronom terbang dg mnumpang pswat lngsung dr kota A jm 10.15 n tiba d kota B jm 15.45. esoknya ia plang dr kota B jam 7.20 n tb d kota A jm 09.05 dg pswat yg sama. berapa perbedaan wktu wil antara kota A dan B?
a. 1 jam, A lebih timur daripada B
b. 1 jam, A lebih barat daripada B
c. 1 1/2 jam, A lebih timur daripada B
d. 1 1/2 jam, A lebih barat daripada B
e. 2 jam, A lebih timur dari B
Selasa, 01 Maret 2011
Pembahasan Soal Essai OSN Astronomi 2009
- (DND) Koordinat Antares adalah α= 16h 29m 24,40s , δ = -26° 25′ 55.0″. Tentukanlah waktu sideris pada saat bintang Antares terbit dan terbenam di Jakarta (ϕ = -6° 10′ 28″), dan abaikan refraksi oleh atmosfer Bumi.
- Untuk menentukan waktu menanam padi pada tahun ini, seorang petani yang berada di kota A (λ = 7h 10m 27s BT dan φ = -6° 49′) menggunakan posisi gugus bintang Pleiades (α = 3h 47m dan δ = 20° 7′) yang diamati pada jam 7 malam waktu lokal.
Kebiasaan ini telah dilakukan oleh para petani di pulau Jawa sejak abad ke-17. Pengamatannya dilakukan dengan menggunakan selongsong bambu yang diisi penuh dengan air, dan diarahkan ke gugus bintang Pleiades di arah timur. Volume air yang tumpah akan menandai posisi Pleiades cukup tinggi untuk dimulai musim menanam padi pada tahun tersebut. Jika panjang selongsong bambu adalah 100 cm dan diameternya 10 cm, dan selongsong tersebut diisi air sampai penuh. Kemudian diarahkan ke Pleiades, dan ternyata air yang tumpah sebanyak 0,785 liter. Tentukan kapan waktu pengamatan Pleiades yang dilakukan petani tersebut?
- Angin matahari yang isotropik (sama ke segala arah) menyebabkan laju kehilangan massa matahari 3×10-14 MMatahari setiap tahunnya.
- Berapa massa yang di’tangkap’ setiap hari oleh Bumi ketika mengelilingi matahari?
- Berapa persen pertambahan berat badan kita setiap hari akibat pertambahan massa bumi yang disebabkan oleh angin matahari ini?
- Pada saat sebuah bintang masif meledak menjadi sebuah supernova, maka bintang tersebut akan bertambah terang dalam waktu yang singkat dengan luminositasnya 40 milyar kali lebih besar daripada luminositas Matahari. Jika supernova seperti itu tampak di langit seterang Matahari, berapakah jarak supernova tersebut?
- Pengamatan pada panjang gelombang radio pada suatu awan gas yang berputar disekeliling sebuah lubang hitam (black hole) yang berada di pusat galaksi X memperlihatkan bahwa radiasi yang berasal dari transisi hidrogen (frekuensi diamnya = 1420 MHz) terdeteksi pada frekuensi 1421,23 MHz.
- Hitunglah kecepatan awan ini dan apakah awan ini bergerak menuju atau menjauhi kita?
- Jika awan gas ini berada 0,2 pc dari lubang hitam, dan orbitnya berupa lingkaran, hitunglah massa lubang hitam.