Rabu, 28 November 2012

Paradoks Roda Aristoteles

Terdapat dua buah roda yang tersusun seporos dan melekat, yang satu berjejari lebih besar daripada yang lain. Jika sistem roda ini digelindingkan tanpa slip sebesar satu putaran, maka lintasan yang ditempuh oleh roda akan sama panjangnya dengan keliling roda itu. Coba perhatikan gambar, jika sistem roda itu diputar, maka nampak lintasan roda kecil (merah) sama panjangnya dengan lintasan roda besar (biru) – artinya keduanya memiliki keliling yang sama. Padahal jelas jejari roda merah lebih kecil dari jejari roda biru. Hmm, sebuah paradoks.



Kok bisa begitu ya? Apa ada yang salah?
Coba dipikir dulu…

Oke, mari kita selesaikan paradoks ini. Untuk sistem roda seporos yang saling melekat, kecepatan sudut kedua roda pastilah sama, karena jika roda satu diputar 360° maka roda yang lain juga pasti akan berputar 360°.

Kelajuan linier roda didefinisikan sebagai panjang lintasan yang ditempuh suatu titik pada tepi roda terhadap perubahan waktu. Jadi kelajuan linier dari masing-masing roda setara dengan panjang lintasan tepi roda dibagi dengan periodenya.

Jika kita namakan jejari roda kecil dengan RA dan roda besar dengan RB, maka jelaslah kelajuan linier dari roda kecil lebih kecil daripada kelajuan linier dari roda besar

Jadi ketika kedua roda diputar satu periode, lintasan yang ditempuh oleh kedua roda pastilhah perbeda, yakni 2πRA dan 2πRB. Karena kedua roda melekat, maka pastilah salah satu atau kedua roda itu mengalami slip – artinya lintasan yang ditempuh itu tidak mesti setara dengan keliling roda. Paradoks terselesaikan…


12 komentar:

  1. bagus nih artikelnya buat nambah ilmu

    BalasHapus
  2. Bang, kan lingkarannya memiliki jari2 yg berbeda, tp kok anda bilangnya kelilingnya sama? (maaf masih SMA)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba baca lagi yang teliti^^
      Kalau dilihat dari lintasan yang ditempuh roda, keduanya nampak memiliki keliling yang sama. Tapi jelas bahwa keduanya memiliki keliling yang berbeda karena jari2nya berbeda, makanya disebut paradoks..

      Hapus
  3. tadi d atas dibilang 1 periode tanpa slip, lalu jawabnya di bawah terjadi slip pada 1 ato kedua roda...sbenarnya maksudnya apa sih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmm.. coba Anda baca dengan teliti secara beruntun, jangan lompat-lompat. Jadi yang pertama ialah argumen, dan setelahnya dibuktikan bahwa argumennya keliru.

      Hapus
    2. jadi paradoksnya dibuktikan dengan membuktikan kontradiksian dr pernyataan awal ya?
      Sebenarnya cara apa saja yg dapat dilakukan untuk membuktikan paradoks?

      Hapus
    3. Yup, tepat!

      Hmm, paradoks adalah problem pemikiran, jadi dapat kita pecahkan dengan metode analitis (deduktif), sintesis (induktif), dan reductio ad absurdum.

      Hapus
    4. maaf merepotkan, bisa tolong dijelaskan gak? Atau beri saya referensi tentang itu. Trims ^^
      *masihbelajar

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...


Perhatian! Semua tulisan pada blog ini merupakan karya intelektual admin baik dengan atau tanpa literatur, kecuali disebutkan lain. Admin berterima kasih jika ada yang bersedia menyebarkan tulisan-tulisan atau unggahan lain di blog ini dengan tetap mencantumkan sumber artikel. Pemuatan ulang di media online mohon untuk diberikan tautan/link sumber. Segala bentuk plagiasi merupakan pelanggaran hak cipta.