1. C.
Katai coklat merupakan proto-bintang yang gagal terbentuk menjadi bintang karena massanya kurang dari 0,08 massa Matahari, jadi katai coklat bukan bagian dari tahap akhir evolusi bintang.
2. C.
Ingat m = -2,5 log(F) + C, untuk membandingkan magnitudonya maka:
m1 – m2 = (-2,5 log(F1) + C) – (-2,5 log(F2) + C) = -2,5 (log(F1) – log(F2)) = -2,5 log(F1/F2)
Karena saat terhalang setengahnya fluks Venus yang sampai ke Bumi setengah dibanding saat tak terhalan sama sekali, maka F1 = 0,5 F2 . Masukkan dalam rumus didapatkan 0,75.
3. B.
Makin besar luminositas bintang, makin tajam/sempit garis spktrum yang dihasilkannya.
4. E.
Jika disederhanakan, reaksi fusi yang terjadi dalam inti Matahari adalah pengubahan 4 atom Hidrogen menjadi satu atom Helium.
5. D.
6. D
Pemampatan oleh gravitasi pada katai putih menyebabkan elektron tertarik ke inti dan dilawan oleh degenerasi elektron yang diterangkan oleh prinsip ekslusi Pauli.
7. B.
Pada pukul 2 waktu lokal, jarak zenit Matahari = 30° (ingat 1 jam = 15°), dengan menggunakan rumus tangen didapatkan S’ = S tan 30° = 8,8 meter.
8. C.
Pada bulan Desember Matahari berada di GBS, Juni di GBU, Maret dan September di ekuator. Jadi pada bulan Desember siang lebih panjang di belahan Bumi selatan dan lebih pendek di belahan Bumi utara (malah tak terbit di kutub utara). Sebaliknya pada bulan Juni siang lebih panjang di belahan Bumi utara dan lebih pendek di belahan Bumi selatan (tak terbit di kutub selatan). Bagi pengamat di kutub utara, bintang dengan deklinasi kurang dari 0° tidak akan terlihat.
9. D.
Dalam 23 jam 56 menit 4 detik (anggap 24 jam) bintang menempuh lintasan 360° pada bola langit. Dengan demikian selama 12 menit (0,2 jam) bintang menempuh lintasan (0,2/24)360° = 3°.
10. B.
11. C.
Analogikan dengan fase Bulan, bulan baru (posisi konjungsi) kulminasi atas pada tengah hari. Bisa digambar dalam grafik.
12. B.
Opsi a, b, c, dan e betul, tapi hanya b yang berkaitan langsung dengan soal. Pada gerhana Matahari, bulan menghalangi piringan Matahari dilihat dari titik tertentu di permukaan Bumi, sehingga jika di satu tempat terlihat gerhana Matahari belum tentu di tempat lain melihatnya (efek paralaks). Berbeda dengan gerhana Bulan di mana Bulan betul-betul tertutup bayangan Bumi sehingga oleh pengamat di mana pun (sekalipun bukan di Bumi) akan melihat gerhana Bulan, tentu saja asalkan Bulan sudah terbit.
13. B.
Coba lihat gambar konfigurasi fase-fase Bulan. Pada bulan baru, Bulan berada di sebelah Bumi yang menghadap Matahari (terang), dan sebaliknya pada bulan purnama. Dengan demikian pada bulan baru pengamat di Bulan melihat Bumi dalam keadaan purnama.
14. E.
Soal ini menjawab dirinya sendiri tapi agak nggak nyambung dengan yang ditanya.
15. B.
16. B.
Luminositas dan temperatur tidak terkait secara bilateral, melainkan melibatkan variabel radius bintang. Meskupin luminositas besar, jika radius juga sangat besar bisa saja temperaturnya rendah. Warna bintang tergantung hanya terhadap temperaturnya.
17. E.
Garis helium terionisasi hanya terjadi pada bintang bersuhu tinggi (kelas O), sebaliknya pita molekul TiO hanya nampak pada bintang dingin (kelas K dan M).
18. E.
Elektron yang berpindah dari tingkat energi rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi akan menyerap energi, bukan memancarkan energi.
19. C.
Bintang dengan selisih magnitudo 1 memiliki perbedaan kecerlangan 2,5 kali.
20. A
Diagram H-R membandingkan antara luminositas dan temperatur, adapun umur bintang bergantung pada massa awalnya.
21. A.
Saat bulan purnama dan Bulan berada pada titik perigee (titik terdekat dengan Bumi, sehingga nampak lebih besar) meyebabkan Bulan nampak lebih terang dari biasanya (sekitar 13%) yang disebut supermoon.
22. B.
Rotasi benda menyebabkan gaya sentrifugal yang mengarah ke luar sumbu putar. Efek ini menyebabkan material Bumi terutama di daerah ekuator (yang kecepatannya lebih tinggi) terdorong ke luar sehingga Bumi berbentuk agak pepat.
23. D
24. A.
Bintang-bintang tidak terlahir pada saat yang bersamaan. Bintang-bintang tua (populasi II) terbentuk lebih awal, karena itu sedikit mengandung elemen berat dan berada di sekitar halo dan nukleon galaksi. Bintang-bintang yang lahir belakangan mengandung lebih banyak elemen berat hasil “pencemaran” dari ledakan bintang-bintang tua. Bintang muda ini (populasi I) lebih panas dan berlokasi di lengan dan nukleon galaksi.
25. A.
Gugus bola mengandung bintang-bintang populasi II dan berada di halo galaksi, sedangkan gugus galaktik berisi bintang-bintang populasi I dan umumnya berada di lengan galaksi.
26. D.
27. B, E.
Aberasi kromatis hanya terjadi pada lensa (refraktor) karena cahaya melewati medium kaca menyebabkan difraksi cahaya sehingga cahaya merah difokuskan lebih jauh dibanding cahaya biru. Aberasi sferis terjadi pada lensa maupun cermin, jelasnya silakan baca posting mengenai “Cermin dan Lensa : Fokus = ½ Pusat Kelengkungan?”
28. C.
Pembesaran suatu teleskop (magnifience), M = fob/fok.
29. C.
Dengan mengamati gerakan harian sunspot, kita dapat menghitung pergeseran rerata sunspot dalam sehari (misal x°), sehingga dapat diambil kesimpulan dalam 360/x hari Matahari telah berotasi sekali. (sekitar 25 hari pada daerah lintang 0°) Berbeda dengan siklus sunspot yang berdasarkan maksimum-minimum penampakan sunspot yang berperiode sekitar 11 tahun.
30. A.
Bisa diselesaikan dengan deret, tapi di sini saya selesaikan secara primitif.
Pukul 21 = tertutup ½, sisa ½
Pukul 22 = 1/3 * ½ = 1/6, tertutup ½ + 1/6 = 2/3, sisa 1/3
Pukul 23 = ¼ * 1/3 = 1/12, tertutup ½ + 1/6 + 1/12 = ¾, sisa ¼
Pukul 24 = 1/5 * ¼ = 1/20, tertutup ½ + 1/6 + 1/12 + 1/20 = 4/5, sisa 1/5
Mau komentar soal no. 15.
BalasHapusDiagram dua warna adalah diagram yang memetakan hubungan antara indeks warna (U – B) terhadap (B – V) untuk bintang-bintang yang diyakini tidak mengalami efek pemerahan, seperti bintang-bintang dekat di sekitar matahari yang dapat diabaikan efeknya atau bintang-bintang dalam lintang galaktik tinggi yang berada dalam daerah dimana jumlah materi antar bintang tidak terlalu banyak.
Jadi kayaknya jawabannya B ya...
@ Mariano Nathanael: terima kasih atas koreksinya..
BalasHapusSaya mau minta bantuannya, tolong dipecahkan dong soal OSP Astronomi tahun 2010 no. 15. kalo bisa sama pembahasan teori matematiknya, karna saya bener-bener blank tuk soal no. 15 ini. Makasih ya
BalasHapusthanks y....... moga brguna thun dpan.. .
BalasHapuswah pokoknya sip betul dah, sangat membantu banget..
BalasHapusterimakasih.
sama-sama^^
BalasHapuswah, makasi nih.. jadi bisa ngoreksi mana aja yg salah.. :)
BalasHapusParadokster ini anak Smansa atau udah lulus sma ?
BalasHapus@Imam
BalasHapusSudah luluslah, beberapa tahun yang lalu..
saya mohon ada pembahasan soal OSK 2007 dan pembahasan OSP dari tahun 2005 sampai 2011
BalasHapuspak , kasih donk kisi2 osk astro 2012
BalasHapusyang tahun 2007 gak ada to?
BalasHapusKalau pembahasannya belum saya posting. Kalau ada soal yang mau ditanyakan, tanyakan saja di sini.
Hapus