Belakangan ini ramai sekali terdengar isu mengenai alien, dilatarbelakangi isu konferensi pers NASA mengenai kehidipan ekstraterrestrial (ET). Ngg.. saya pun bengong dengan omongan dari infotaiment yang kentara sekali daya jual beritanya. Dan yah, namanya juga infotaiment, minta pendapat dari para selebritis yang tidak kompeten.
Sayang sekali isi konferensi pers NASA jauh dari harapan para ufolog dan kaum pro alien yang senang nonton sci-fi. NASA ternyata cuma memberitakan bentuk kehidupan unik di Bumi yang merubah total pandangan ilmuwan mengenai bentuk alien yang selama ini mirip manusia atau hewan pada umumnya. Yah, mungkin mereka bernapas dengan H2S dan minum asam sulfat.
Banyak berita-berita hoax dan konspirasi yang beredar di dunia internasional (khususnya Amerika) yang tidak begitu ditanggapi serius oleh masyarakat mereka, malah heboh di sini. Ck..ck…
Yah, Indonesia merupakan negara yang terbelakang, sangat terbelakang dari segi ilmu pengetahuan. Ini tidak berarti tidak ada orang Indonesia yang pintar, justru beberapa orang Indonesia yang cerdas malah sangat cerdas, sebut saja Johny Setiawan, astronom asal Indonesia, B.J. Habiebie, dan Yohanes Surya. Tapi sayang sekali sebagian besar masyarakat awam sama sekali tidak dapat membedakan mana kajian ilmu dan mana fiksi. infotaiment pun mendukung pembodohan itu. Sebut saja fenomena hujan merah, sun dog, fenomena tanggal 26, dan gletser merah di antartika yang dibahas dengan penuh unsur mistis dan agamis. Tidak ada yang melarang kita untuk menjadi agamis, tapi patutkah kita mengembalikan pemahaman mengenai semua fenomena alam kepada-Nya, tanpa mencoba menganalisis sedikit pun? Justru kalau kita menganalisis fenomena alam ini dengan benar dan mendapati semuanya bersesuaian dengan hukum alam, justru kita mendapatkan kesadaran bahwa hukum alam itu luar biasa agung, tiada yang menyimpang daripadanya, yang kemudian bagi yang agamis menambah pemahaman mengenai kebesaran Pencipta.
Tapi sepertinya masyarakat justru senang mendengar dan membahas cerita-cerita macam begitu. Ironis…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar