Selengkapnya...
blog mengenai paradoks, matematika, fisika, astronomi, logika, fenomena alam dan kehidupan.
Sabtu, 25 Februari 2012
Upin, Ipin, dan Bangsa Babu
Selengkapnya...
Sabtu, 18 Februari 2012
Penjelasan Tiada Akhir...
Dalam Bahasa Indonesia kita mengenal istilah homonim. Homonim dibagi menjadi tiga yakni homofon, homograf, dan homonim. Homofon ialah kata-kata yang memiliki lafal yang sama tetapi maknanya berbeda. Homograf ialah kata-kata yang memiliki tulisan/ejaan yang sama tetapi artinya berbeda. Homonim dibagi menjadi tiga yakni homofon, homograf, dan homonim. Homofon ialah kata-kata yang memiliki lafal yang sama tetapi maknanya berbeda. Homograf ialah kata-kata yang memiliki tulisan/ejaan yang sama tetapi artinya berbeda. Homonim dibagi menjadi tiga yakni homofon, homograf, dan homonim. Homofon ialah kata-kata yang memiliki lafal yang sama tetapi maknanya berbeda. Homograf ialah kata-kata yang memiliki tulisan/ejaan yang sama tetapi artinya berbeda. Homonim dibagi menjadi tiga yakni homofon, homograf, dan homonim. Homofon ialah kata-kata yang memiliki lafal yang sama tetapi maknanya berbeda. Homograf ialah kata-kata yang memiliki tulisan/ejaan yang sama tetapi artinya berbeda. Homonim dibagi menjadi tiga yakni homofon, homograf, dan homonim. Homofon ialah kata-kata yang memiliki lafal yang sama tetapi maknanya berbeda. Homograf ialah kata-kata yang memiliki tulisan/ejaan yang sama tetapi artinya berbeda. Homonim dibagi menjadi tiga yakni homofon, homograf, dan homonim. Homofon ialah kata-kata yang memiliki lafal yang sama tetapi maknanya berbeda. Homograf ialah kata-kata yang memiliki tulisan/ejaan yang sama tetapi artinya berbeda. Homonim dibagi menjadi tiga yakni homofon, homograf, dan homonim. Homofon ialah kata-kata yang memiliki lafal yang sama tetapi maknanya berbeda. Homograf ialah kata-kata yang memiliki tulisan/ejaan yang sama tetapi artinya berbeda. Homonim dibagi menjadi tiga yakni homofon, homograf, dan homonim. Homofon ialah kata-kata yang memiliki lafal yang sama tetapi maknanya berbeda. Homograf ialah kata-kata yang memiliki tulisan/ejaan yang sama tetapi artinya berbeda. Homonim dibagi menjadi tiga yakni homofon, homograf, dan homonim. Homofon ialah kata-kata yang memiliki lafal yang sama tetapi maknanya berbeda. Homograf ialah kata-kata yang memiliki tulisan/ejaan yang sama tetapi artinya berbeda. Homonim dibagi menjadi tiga yakni homofon, homograf, dan homonim. Homofon ialah kata-kata yang memiliki lafal yang sama tetapi maknanya berbeda. Homograf ialah kata-kata yang memiliki tulisan/ejaan yang sama tetapi artinya berbeda. Homonim dibagi menjadi tiga yakni homofon, homograf, dan homonim. Homofon ialah kata-kata yang memiliki lafal yang sama tetapi maknanya berbeda. Homograf ialah kata-kata yang memiliki tulisan/ejaan yang sama tetapi artinya berbeda. Homonim...
Selengkapnya...Pusat Massa
Interaksi antar materi seringkali merupakan interaksi banyak titik materi. Pada sistem banyak titik, selain terdapat gaya eksternal (Fe) juga terdapat gaya internal (Fij) antar titik-titik dalam benda. Untuk itu diperkenalkan pusat massa, di mana gaya aksi yang diberikan ke setiap titik materi dipandang sama dengan gaya aksi yang diberikan pada pusat massa suatu sistem materi tunggal. Contoh sederhananya saat kita melempar bola ke atas, sebenarnya semua titik pada materi mendapatkan gaya aksi yang besarnya kita sebut Fi. Namun akan lebih sederhana jika kita menganggap bola itu sebagai satu titik materi saja, yakni pada pusat massanya.
Pusat massa suatu benda ialah titik di mana gaya internal pada sistem massa sama dengan nol. Untuk benda simetris yang homogen, letak pusat massa tentulah berada tepat di tengah-tengah benda. Lalu, bagaimana untuk benda yang tidak simetris?
Ambillah persamaan gaya yang bekerja pada sistem banyak titik
Jika kita mengambil suatu titik di mana gaya internalnya nol, diperoleh
Titik itu haruslah mewakili keseluruhan sistem secara makroskopis, sehingga notasi sumasi di ruas kiri menjadi lenyap. Titik itulah yang kita sebut sebagai pusat massa, yang berjarak R dari sembarang pemilihan koordinat awal.
Akhirnya diperoleh
Pada postingan ini akan dibahas cara menentukan pusat massa benda homogen. Pendekatannya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu diskret dan kontinu. Misal untuk gambar di bawah ini.
Jika kubus-kubus kecil penyusunnya memiliki rusuk 4 cm dan massa m, di manakah letak pusat massa benda itu? Kita akan menghitungnya bagian-demi bagian dan parameter demi parameter (x, y, z).
Kubus pertama (kiri)r1(x,y,z) = (2,2,2)
Kubus ke-dua (tengah)
r2(x,y,z) = (2,6,2)
Kubus ke-tiga (depan)
r3(x,y,z) = (6,6,2)
Kubus ke-empat (atas)
r4(x,y,z) = (2,6,6)
Karena semua kubus kecil memiliki massa yang sama, m, maka pusat massanya, R ialah:
Akhirnya diperoleh
Contoh tadi adalah untuk benda yang bisa didekati dengan metode diskret. Bagaimana dengan pelat berbentuk segitiga siku-siku?
Untuk benda semacam ini kita dapat memecahnya menjadi segmen-segmen kecil lalu dijumlahkan (jumlahan Riemann). Berbicara tentang penjumlahan Riemann artinya kita akan bersinggungan dengan integral. Dalam bentuk integral, persamaan pusat massa dapat dituliskan
Di mana dm ialah elemen massa, atau massa dari tiap-tiap segmen. Di sini kita mendefinisikan massa jenis σ (massa per satuan luas), yakni σ = M/A. Karena luas segitiga di atas ialah ½ a.b, maka:
Mengingat segitiga siku-siku dapat kita nyatakan dalam persamaan garis y(x) = mx = bx/a, diperoleh luas tiap segmen yang berbentuk segi empat (dA) tidak lain adalah dx × y(x) sehingga elemen massa
Sekarang kita sudah bisa memulai menghitung pusat massa segitiga.
Substitusi kembali M = σab/2, akhirnya diperoleh
Akhirnya ketemu juga, tapi itu baru absisnya, belum ordinatnya. Silakan Anda mencari sendiri nilai Ry. Caranya serupa, hanya saja Anda harus mengubah fungsinya menjadi x(y) = ay/b dan integrasikan terhadap y, nanti akan diperoleh bentuk
Pada akhirnya pusat massanya ialah
Selengkapnya...
Kamis, 12 Januari 2012
Mengapa Pesawat Terbang Bisa Terbang?
Well, tentu saja pesawat bisa terbang karena mempunyai sayap dan mesin. Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk menjelaskan pesawat secara rinci, melainkan hanya memaparkan hukum-hukum fisika dibalik proses terbangnya suatu pesawat. Saya juga hanya melakukan pembahasan secara kualitatif, karena saya bukan pakar pesawat terbang. Oke, tentulah yang pertama terpikirkan pada benda yang bergerak ialah gaya. Ya, pada pesawat ada empat gaya utama yang bekerja yaitu gaya berat (weight), gaya angkat (lift force), gaya dorong (thrust force), dan gaya gesek (drag).
- Gaya berat ialah gaya yang menarik pesawat ke bawah akibat pengaruh gravitasi Bumi yang sebanding dengan massa pesawat.
- Gaya angkat ialah gaya ke atas akibat dorongan udara yang dibelokkan ke atas dan perbedaan tekanan udara pada bagian bawah dan atas sayap.
- Gaya dorong ialah gaya ke depan (ke arah moncong) pesawat akibat dorongan mesin ke belakang.
Jadi, dapat disimpulkan gaya gaya angkat ialah gaya yang melawan gaya berat dan gaya gesek ialah gaya yang melawan gaya dorong. Saat pesawat belum terbang,otomatis hanya gaya berat yang ada. Begitu mesin dinyalakan barulah muncul gaya dorong, gaya angkat, dan gaya gesek. Gaya dorong jelaslah gaya yang diberikan oleh mesin ke belakang yang besarnya:
Di mana Q ialah debit udara yang dihasilkan oleh pesawat (massa per satuan waktu) dan v ialah kecepatan udara yang dikeluarkan.
Sekarang giliran gaya angkat. Gaya angkat sebenarnya dihasilkan dari gaya dorong mesin, yang sebagian “dibelokkan ke atas” manjadi gaya angkat melalui mekanisme yang dipengaruhi oleh bentuk sayap. Sisanya tetap menjadi gaya dorong ke depan yang dikurangi oleh gaya dorong ke belakang. Mekanisme yang saya maksudkan tadi melibatkan dua hukum fisika,yaitu Hukum III Newton dan Hukum Bernoulli.
1. Hukum III Newton
Posisi sayap dipasang membentuk sudut tertentu dari sumbu lateral, yakni di bagian depan (dekat moncong pesawat) sedikit lebih naik (disebut angle of attack). Dengan demikian, jika peswat bergerak ke depan maka udara relatif bergerak menghantam sayap, sehingga sayap mendapat gaya angkat ke atas. Hal ini mudah dicoba di rumah dengan menggunakan kardus dan kipas angin. Letakkan kardus di depan kipas angin dengan bagian yang lebih dekat ke kipas angin lebih terangkat ke atas. Akibatnya, kardus akan mendapatkan gaya dorong tidak hanya ke belakang tetapi juga ke atas. Proses ini dijelaskan dengan hukum III Newton sebagai proses aksi-reaksi. Untuk lebih jelas, perhatikan gambar.
Secara sederhana, besarnya gaya dorong udara yang diterima sayap yang dikonversi menjadi gaya angkat ialah:
2. Hukum Bernoulli
Menurut hukum bernoulli, fluida berkelajuan tinggi yang bebas mengalir memiliki tekanan yang lebih rendah dibanding fluida sejenis yang berkelajuan lebih rendah. Fenomena ini diterapkan pada pesawat melalui perancangan penampang lintang pesawat (disebut aerofoil [British] atau airfoil [Amerika]). Struktur airfoil berbentuk aerodinamis pada bagian atas (streamline) sehingga udara yang di atasnya bergerak lebih cepat daripada udara di bagian bawah. Akibatnya, tekanan udara di bawah sayap lebih besar daripada tekanan udara di atas sayap yang menyebabkan gaya dorong ke atas. Dengan persamaan Bernoulli
Karena h1 dapat dianggap sama dengan h2, didapatkan:
Skemanya kurang lebih seperti di bawah ini:
Sekarang untuk gaya gesek, gaya gesek dapat dicari dari Hukum stokes. Untuk aliran laminar diperoleh besarnya hambatan udara:
Nilai k bergantung dari bentuk geometris tiap tiap benda. Untuk benda besar macam pesawat, akan tercipta turbulensi di bagian belakan sehingga aliran udara tidak lagi laminar. Berdasarkan percobaan, besarnya gaya gesekan pada alira turbulen sebanding dengan kuadrat kecepatannya. Setelah gaya dorong mesin dikurangi dengan gaya geseknya, diperolehlah gaya dorong netto, yang menyebabkan pesawat melaju ke depan.
Nah, sekarang kita akan sedikit membahas mengenai kontrol/kemudi pesawat. Secara konvensional, pesawat memiliki tiga macam kemudi untuk bergerak dalam tiga sumbu yakni rudder, elevators, dan aileron. Jalasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
elevator | pitch (pada sumbu lateral) | horizontal tail/tailplane (sepasang) |
rudder | yaw (pada sumbu vertikal ) | vertical tail/fin |
aileron | roll (pada sumbu longitudinal) | wing (sepasang) |
Pada dasarnya, sistem gerak itu berupa pelat berengsel yang dihubungkan dengan sayap dan sayap ekor. Misalkan rudder pada fin, jika engselnya lurus, udara akan bergerak dengan simetris sehingga pesawat terbang lurus. Jika pelatnya digerakkan ke kanan misalnya, udara yang bergerak di kanan akan mendapatkan drag tambahan, sehingga tekanan udara pada kanan ekor lebih tinggi dibanding di sebelah kiri. Akibatnya ekor pesawat akan mendapatkan torka ke ke kiri sehingga moncong pesawat akan bergerak ke kanan yang menyebabkan gerak gelengan (yaw). Begitu juga halnya jika rudder bergerak ke kiri maka moncong akan berputar ke kiri.
Begitu pula pada elevator yang menyebabkan gerak anggukan (pitch). Jika kedua elevator kiri dan kanan) bergerak ke atas, tekanan udara di atas ekor akan lebih besar sehingga ekor bergerak ke bawah dan moncong pesawat naik ke atas.
Yang sedikit berbeda ialah sepasang aileron yang terletak pada sayap. Aileron dibuat sedemikian rupa sehingga jika yang kiri naik ke atas maka yang kanan turun ke bawah dan sebaliknya. Jika aileron kiri naik ke atas, tekanan udara di bagian atas menjadi lebih besar sehingga sayap kiri akan mendapatkan torka ke bawah. Di sisi lain aileron kanan akan turun ke bawah, menyebabkan sayap kanan mendapatkan torka ke atas. Torka ke atas di sayap kanan dan torka ke bawah di sayap kiri menyebabkan pesawat berguling (roll) ke arah kiri. Demikian juga untuk roll ke kanan, aileron kiri turun dan aileron kanan naik.
Pesawat terbang biasanya juga dilengkapi dengan sepasang flaps pada sayap di bagian dalam. Jika flaps diturunkan ke bawah, akan menambah sudut angle of attack dari flaps sehingga menghasilkan gaya angkat lebih, tetapi juga hambatan lebih untuk memperlambat laju pesawat.
Pustaka dan sumber gambar ke-4: http://www.rc-airplane-world.com/how-airplanes-fly.html
Selengkapnya...
Rabu, 28 Desember 2011
Script HTML yang "Wajib" Diketahui para Blogger
Ini memang nggak ada kaitannya dengan topik blog saya, tapi berhubung saya nulis di blog maka tak ada salahnya saya memposting mengenai kiat-kiat menulis di blog. Para blogger tentunya sangat dimanjakan oleh tools yang disediakan provider blog dalam membuat tampilan dan memposting artikel, namun tidak ada salahnya untuk mengetahui script-script dasar html. Setidaknya tulisan Anda bisa menjadi lebih rapih, atau pada tingkat lebih lanjut untuk mempercanggih tampilan dengan mengedit template, kalau mau. Berikut beberapa script html yang paling dasar, dengan kata lain “wajib” diketahui oleh para blogger.
Pada dasarnya, script html berupa tag-tag dalam kurung lancip yang mengkodekan tampilan isi yang dibatasi oleh tag pembuka dan tag penutupnya. Jadi, perintah tag hanya akan berpengaruh pada isi yang berada di antara tag pembuka dan tag penutup. Tag pembuka berupa kode perintah diikuti deskripsi dan nilainya (kalau ada) dan tag penutup berupa garis miring diikuti kode perintah yang sama.
Font
Tag untuk font:
<font size=”x” face=”arial” style=”italic” color=””>tulisan</font>Tag ringkas untuk style
script | Tampilan |
---|---|
<b>Udang tumis petai</b> | Udang tumis petai |
<i>Udang tumis petai</i> | Udang tumis petai |
<u>Udang tumis petai</u> | Udang tumis petai |
<s>Udang tumis petai</s> | |
<sup>Udang tumis petai</sup> | Udang tumis petai |
<sub>Udang tumis petai</sub> | Udang tumis petai |
Dari contoh di atas diketahui "font" ialah tag untuk huruf, "size", "style" dan "color" ialah deskripsi tag disertai nilainya dalam tanda kutip. Semua teks yang diapit tag bold, <b></b> hurufnya akan menjadi tebal, demikian juga pada style yang lainnya. Ukuran huruf dapat diisi 1 sampai 7, defaultnya adalah 3, kecuali terdapat settingan khusus pada template blog Anda. Warna dapat ditulis dalam bahasa Inggris untuk warna umum seperti “black”, “white”, “red”, “green”, “pink”, dan seterusnya. Untuk warna yang lebih beragam, gunakan kode heksadesimal tiga warna dasar cahaya yaitu #RRGGYY. RR (red) menandakan intensitas warna merah, GG hijau, dan YY kuning. Intensitas ditulis dalam sistem heksadesimal dua digit, yakni dari 00 hingga ff (misal #45cd01). Warna putih merupakan gabungan tiga warna dasar, sehingga kodenya #ffffff, sedangkan kode untuk hitam ialah #000000. Superscrpit maksudnya penulisan kecil ke atas teks utama (seperti pangkat), sedangkan subscript ialah penulisan kecil ke bawah teks utama (seperti indeks).
Pada HTML 5, tag <font> sudah tak dapat digunakan. Untuk itu, gunakan tag <font> seperti yang disajikan pada segmen divisi.
Karakter khusus
Beberapa karakter tak dapat diketik dalam tag html karena merupakan simbol dari tag html itu sendiri, misalnya kurung lancip, ampersand, dan spasi lebih dari satu. Misalnya dalam menulis posting ini, semua kurung lancip yang tampil saya tuliskan dalam < dan >, sebab jika tidak alih-alih scriptnya tampil malah akan diterjemahkan. Untuk kurung lancip pembuka, gunakan <, untuk kurung lancip penutup gunakan > dan untuk spasi gunakan . Beberapa karakter lainnya antara lain:
° (derajat), ± (lebih-kurang), © (copyright), & (ampersand, &), ⁄ (/), µ (mu), ↑ (panah atas), ↓ (panah bawah), ← (panah kiri), → (panah kanan), # (#), α (α), π (π), Ω (Ω), dan seterusnya. Beberapa karakter lainnya dapat dilihat di sini. Anda juga bisa menyalinnya saja dari charmap. Jika tidak diterjemahkan dengan benar, gunakan &#xxxx; dengan xxxx diganti dengan unicode simbol (lihat di charmap).
Untuk baris baru gunakan tag <br> (tanpa tag penutup). Pada blogger, terdapat opsi pemutus baris pada html editor, yaitu menggunakan [enter] atau menggunakan tag <br>. Agar tak membingungkan, pilihlah opsi tag <br> sehingga enter tidak akan diterjemahkan sebagai baris baru. Ini cukup berguna agar script tidak terlihat bersambungan sehingga mudah untuk dikenali. Untuk garis datar gunakan tag <hr width=”xxx”>, width menunjukkan ketebalan garis dalam piksel.
Divisi, Align dan Paragraf
Untuk menerapkan kelas atau gaya tertentu pada bagian/divisi tertentu dari script HTML dapat digunakan tag <div></div>. Semua deskripsi yang diberikan dalam <div> hanya berlaku dalam divisi itu saja. Jadi, tag <div> dapat digunakan untuk merampingkan beberapa deskripsi dalam satu tag. Berikut diberikan contohnya.
Sintaks "class" memberikan markup umum yang diterapkan (yang telah dideskripsikan dalam CSS) dan "style" memberikan perubahan atau deskripsi tambahan. "text-align" menunjukkan rata-teks, dapat diisi dengan "left", "right", "justify", atau "center". "margin-left" menunjukkan margin teks atau objek dari kiri, Anda bisa menyatakannya dalam poin (pt), pixel (px) atau centimeter (cm). Begitu pula Anda dapat menerapkan margin untuk top, right, dan bottom. "text-indent" menunjukkan seberapa jauh baris pertama paragraf bergeser ke kanan (+) atau ke kiri (-). Jika deskripsi yang dimaksud tidak ingin diubah dari default-nya ya tidak perlu dituliskan. Selanjutnya Anda coba-coba saja.
Bila hanya ingin menerapkan align pada bagian tertentu, dapat digunakan tag berikut.
<div align="left">tulisan</div>Khusus untuk rata-tengah, dapat digunakan tag di luar divisi seperti <center>tulisan atau objek</center>.
Efek tumpang tindih bisa Anda peroleh dengan menggunakan margin negatif, contohnya seperti berikut.
Teks pada divisi setelahnya digeser ke atas sebesar 35 pixel dan ke kanan sebesar 3 pixel, memberikan hasil seperti berikut.
Untuk menerapkan kelas paragraf, tag <div> dapat diganti dengan tag <p>, semisal berikut.
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 30pt;">tulisan</p>Secara otomatis akan diberikan spasi tambahan antarparagraf.
Untuk judul suatu seksi (section Bro, bukan sexy) sebaiknya menggunakan format heading. Terdapat beberapa level heading yang dapat digunakan, dari <h1> hingga <h6>. Berikut merupakan contohnya
script | Tampilan |
---|---|
<h1>Ini heading 1</h1> | Ini heading 1 |
<h2>Ini heading 2</h2> | Ini heading 2 |
<h3>Ini heading 3</h3> | Ini heading 3 |
<h4>Ini heading 4</h4> | Ini heading 4 |
<h5>Ini heading 5</h5> | Ini heading 5 |
<h6>Ini heading 6</h6> | Ini heading 6 |
Seperti halnya tag <p>, tag heading dapat diberikan tambahan deskripsi seperti <div>. Jika ingin memberi nomor, tambahkan saja di dalam teks seperti <h2>1. Bab I</h2>.
Tabel
Sering kita perlu membuat tabel dalam postingan, atau jika tidak kita biasa ingin menampilkan tulisan dalam dua kolom. Karena tidak ada perintah tabulasi (tab) dalam html, dapat digunakan tag tabel untuk membuat tulisan lebih rapi.
Script di atas akan memberikan tampilan sebagai berikut.
No. | Nama | Pekerjaan |
---|---|---|
1 | Panijan Sibenar | Kritikus |
2 | Prakoso Mangeles | Politikus |
3 | Tukiyem Tunganggur | Pengamat politik |
Tag <tr></tr> mempresentasikan baris dalam tabel, sedangkan tag <td></td> mempresentasikan sel (kolom) dalam baris. Khusus untuk baris teratas [head row], "td" dapat diganti dengan "th". "width" menyatakan lebar tabel (lebar tiap-tiap kolom diberikan dalam colgroup), jika tak diisi maka akan disesuaikan dengan lebar teks atau jendela. "border" menyatakan ketebalan garis tabel, jika tak ingin bordernya terllihat masukkan nilai 0. Sel-sel pada tabel merupakan kotak-kotak yang dipisahkan sebanyak nilai "cellspacing" (defaultnya 2). Agar bordernya terlihat menyatu, pilih cellspacing=”0”. Cellpadding mempresentasikan jarak isi sel dari border.
Gambar
Blogger menyediakan menu untuk menginput gambar dalam postingan, meskipun demikian, baiknya kita mengetahui script penginputan gambar agar lebih mudah mengedit tampilannya. Untuk memasukkan gambar, gunakan tag
<img src=”xxx” width=”yyy” height=”zzz” align=”www”>Target gambar diisi dengan URL gambar. Width dan height menunjukkan lebar dan tinggi gambar dalam piksel. Jika width dan height tidak diisi, gambar akan ditampilkan dalam ukuran aslinya atau disesuaikan dengan lebar jendela. File gambar dapat berekstensi jpg, gif, maupun bmp. Misalnya:
<img src=”http://www.situs.com/gambar/gambar1.jpg">Bila gambar berada di komputer Anda, unggah terlebih dahulu melalui menu pada editor blog dan lihat alamat gambarnya. Ada pun untuk gambar latar belakang gunakan tag
<body background=”URLgambar”>semua isi di latar depan</body>Persamaan
Equation atau persamaan matematika dapat diinput dalam bentuk gambar atau memasang tools khusus dari pihak ketiga. Praktisnya dapat menggunakan bantuan Latex dari Codecogs. Caranya input persamaan pada editor lalu salin embed code yang diberikan ke editor blog Anda. Berikut ini tampilan lamannya :
Berikut ini hasilnya:
Jika gambar tidak muncul sempurna pada postingan, coba ganti pilihan embed code antara "HTML" atau "HTML (edit)"
Anda juga dapat menggunakan markup dari pihak ketiga, seperti MathJax, dengan menyisipkan baris berikut ini pada template blog Anda setelah <head>.
Selanjutnya, Anda tinggal mengetikkan perssamaan dengan format LaTex diantarai dan untuk persamaan pada baris tersendiri atau di antara dan untuk persamaan pada baris teks. Jika belum mengetahui format LaTex, Anda dapat membiasakannya di situs letex.codecogs di atas. Untuk hasilnya, misalkan
Akan nampak seperti
$$ -\frac{\hbar^2}{2m} \nabla^2 \psi = i \hbar \frac{\partial}{\partial t} \psi $$Lebih jauh, Anda dapat membaca postingan saya mengenai tutorial Mathjax.
Tautan (Link)
Untuk memberikan fungsi tautan/pranala atau link pada objek ke suatu URL, gunakan tag
<a href=”URL” target=”xxx”>teks yang ingin diberi link</a>Target merupakan tempat dimana URL yang dituju akan dibuka. Jika dikosongkan, URL link akan dibuka di jendela yang sama dengan jendela tempat link berada. Agar link dibuka pada tab baru ketikkan target=”blank”, target=”blank1”, dan seterusnya. Target dapat pula diberi nilai "self", "parent", dan "top".
Untuk memberikan link pada gambar, padukan tag link dengan tag gambar, misal:
<a href=”URL” target=”xxx”> <img src=”xxx” width=”yyy” height=”zzz” indent=”www”></a>Untuk memberikan perintah jika gambar diklik akan muncul gambar dalam ukuran penuh, gunakan tag
<a href=”xxx.jpg” target=”xxx”> <img src=”xxx.jpg” width=”yyy” height=”zzz” indent=”www”></a>Daftar
Daftar dapat berupa bullet (unordered list) atau numbering (ordered list). Tiap poin diawali tag <li>, dan biasanya tidak perlu tag penutup </li>. Contoh untuk bullet:
Contoh hewan memamahbiak:<ul type=”xxx”>
<li>sapi
<li>kambing
<li>kerbau
</ul>
Type dapat berupa “disc”, “circle”, atau “square”. Untuk numbering, tag <ul></ul> diganti dengan <ol></ol> dan tipenya dapat berupa “A”, “a”, “I” (angka romawi), atau “1”. Defaultnya ialah “1”.
Efek teks
Cobalah gunakan tag berikut ini dan lihat hasilnya :)
<blink>tulisan</blink><marquee>tulisan</marquee>
<marquee behavior=”alternate”>tulisan</marquee>
Textbox dan Spoiler
Textbox merupakan penampil teks seperti notepad, script HTML tidak diterjemahkan dalam textbox. Untuk membuat textbox, gunakan script berikut ini:
<textarea cols="80" rows="5"> Ketik tulisan di sini. </textarea>"cols" menunjukkan lebar textbox (dalam karakter) dan "rows" menunjukkan panjang textbox (dalam baris). Jika tulisan lebih panjang daripada panjang textbox, maka tulisan dapat di-scroll.
Kadangkala kita ingin memberikan informasi tambahan, namun tak ingin tampilan menjadi terlalu panjang (biasanya bila informasi tambahan itu bersifat trivia). Untuk itu, kita dapat menulisnya dalam kotak khusus yang dapat diciut-kembangkan (spoiler). Berikut ini script dasar untuk membuat spoiler, ditulis dalam textbox sebagai contoh dari script sebelumnya.
Dan hasilnya...
Sekian dulu, kalau ada niat saya perbarui lagi. Selamat ngeblog!
Selengkapnya...