Persamaan Diferensial Parsial (PDP) merupakan oknum yang hampir selalu hadir dalam pelajaran fisika tingkat lanjut, karena banyak fungsi-fungsi di alam yang muncul dalam bentuk seperti itu. Bentuk umum PDP orde-2 ialah:
dengan a, h, b, f, g, e merupakan konstanta. Jika ruas kanannya sama dengan nol, maka persamaannya homogen, begitu pula sebaliknya jika tidak sama dengan nol maka persamaannya tak homogen.
PDP dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis, yaitu
- tipe eliptik, jika ab - h2 > 0;
- tipe parabolik, jika ab - h2 = 0; dan
- tipe hiperbolik, jika ab - h2 < 0.
Contoh:
- Persamaan gelombang 1 dimensi
ab - h2 = -1/v2 < 0 (tipe hiperbolik)
- Persamaan Laplace 2 dimensi
ab - h2=1 > 0 (tipe eliptik)
- Persamaan konduksi 1 dimensi
ab - h2 = 0 (tipe parabolik)
Salah satu metode favorit untuk menyelesaikan PDP ialah dengan menggunakan metode pemisahan (separasi) variabel. Metode lain ialah menggunakan transformasi. Pada postingan kali ini akan dibahas penyelesaian PDP orde-2 menggunakan metode separasi variabel.
Dalam postingan kali ini, akan dijabarkan solusi umum persamaan gelombang 1 dimensi,
di mana U(x,t) ialah fungsi gelombang. Separasi variabel ialah memecah fungsi U menjadi fungsi-fungsi yang memuat satu variabel saja (tiap fungsi),lalu dipisahkan dalam ruas persamaan. Mengingat dalam fungsi U terdapat dua variabel, x dan t, maka fungsi U dipecah menjadi dua fungsi.
sehingga:
Mengingat sifat turunan komposit (u.v)'' = u" v + 2 u' v' + u v", diperoleh:
Nilai k di sini merupakan konstanta yang dapat kita tentukan kemudian, dan v2 saya letakkan di ruas kiri (di kanan juga nggak apa). Mengingat persamaan umum gelombang U(x,t) = sin(kx - ωt), atau X(x) = sin(kx) dan T(t) = sin(-ωt), dengan mengambil salah satu ruas persamaan di atas (saya ambil ruas kanan) didapatkan:
jadi diperoleh , dengan kata lain k = -ω2. akhirnya kita dapatkan:
Solusi umum untuk PDP orde-2:
1. untuk k = 0Jelas hanya persamaan linear yang turunan ke-2-nya 0, maka solusinya:
2. untuk k > 0;
3. untuk k < 0;
Untuk kasus untuk k < 0, langsung kita substitusikan k = -ω2.
Mengingat U(x,t) = X(x) T(t), didapatkan solusi umumnya
Dalam suatu problem fisika, tertadapat syarat-syarat batas yang menyebabkan tiap kasus memiliki solusi yang unik. Contohnya akan saya posting lain kali.
catatan: bedakan k tetapan gelombang dan k konstanta biasa ^^.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar