Kamis, 21 Juni 2012

Menkes dan Masalah Kondom

Belakangan ramai terdengar kabar bahwa Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi yang baru-baru ini dilantik mensosialisasikan penggunaan kondom bagi pelaku seks remaja atau yang bukan pasangan resminya untuk mengurangi tingkat penularan penyakit menular seksual (pms) dan maraknya praktik aborsi siswi/mahasiswi yang semestinya mengerjakan pr fisikanya. Sontak, ramai komentar yang bernada mengkritik sampai mencemooh dan menghujat ditumpahkan ke media, utamanya media online.


kondom: ada merah ada kuning ada hijau (kayak pelangi saja..)

Komentar-komentar yang bersifat menghujat itu semuanya kurang lebih berisikan:

Apa? Kok menteri melegalkan seks bebas?

Bukan begini cara mengurangi penyebaran pms.

Ibu itu bukan menkes, melainkan menkon (menteri urusan kondom).

Ueedannn!!!

dan

Astagfirullah!

Saya mencoba mengamati fenomena ini dengan kacamata saya sendiri dan, hei, apa sih yang Anda harapkan dari seorang menteri kesehatan? Memangnya siapa sih orang sehat yang mendukung seks bebas? Tentunya ibu menkes sudah memberikan keterangan, dan memang seks bebas itu adalah hal yang harus dihindari, apalagi bagi remaja yang masih usia sekolah. Tapi, itukan bukan tugas formal menteri kesehatan. Iya tidak? Ibu menteri dan juga saya tahu betapa sulitnya mengatasi pola hidup ala barat itu. Bukan saja melanggar etika sosial dan agama, tetapi juga dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan semisal HIV dan pms lainnya, serta kehamilan di luar nikah yang ujung-ujungnya aborsi. Nah, tugas menteri kesehatan itulah menangani dampak-dampak buruk terhadap kesehatan. Moral masyarakat memang urusan kita semua, demikian juga ibu menkes telah memberikan himbauan pencegahan utama penyebaran pms adalah dengan menghindari seks bebas. Tapi lebih jauh beliaukan bertanggung jawab formal pada urusan kesehatan, itu saja. Mau apa lagi?

Bagi teman-teman yang mengkritik (hati-hati, berita itu sangat mungkin sudah dilebih-lebihkan) dan mengatakan langkah menganjurkan penggunaan kondom saat sudah demikian sulitnya mengatasi seks bebas adalah tindakan gila, semestinya moral manusianya yang dibenahi, bukan kelaminnya yang diselimuti, ya mari kita lakukan sama-sama. Itu tanggung jawab kita semua, dan di tingkat kementrian itu urusan menteri pendidikan dan kebudayaan dan menteri agama, buka urusan menkes. Ibarat perilaku seks bebas dengan dampak buruk bagi kesehatannya itu berarti kecolongan tiga angka, ya kalau dampak buruk kesehatannya itu bisa dicegah (dengan kondom) berarti kecolongan dua angka. Kan lebih baik kecolongan dua angka daripada tiga angka. Bagaimana supaya tidak kecolongan sama sekali saya pikir itu langkah panjang yang butuh kerja keras yang bersinergi dari semua elemen masyarakat. Bukan cuma hujatan atau omongan astagfirullah tanpa melakukan langkah nyata meski sekecil apapun.

Saya setuju membagikan dan memberi akses kondom memang tidak akan menyelesaikan masalah moral di Indonesia, tapi setidaknya masih berdampak positif bagi kesehatan. Urus dulu moral sendiri, baru kita bergerak mengurus moral bangsa.



16 komentar:

  1. jangan pernah melupakan dimana tempat kita dilahirkan, cara kita dibesarkan, lingkungan tempat kita tumbuh... karena ketiga hal itu yang akan paling berpengaruh terhadap setiap keputusan arah mana yang akan diambil dalam hidup ini.....

    jadi ingat lagunya om iwan... "masalah moral, masalah akhlak, biar kami urus sendiri,,,urus saja moralmu,,urus saja akhlakmu, kepemimpinan yang sehat yang kami mau..."

    nur alias dayat alias YDB

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi menurut sudut pandang bung Nur, siapa yang disindir oleh lagu om Iwan itu?

      Hapus
    2. dari kacamata saya, om iwan menyindir semua elemen masyarakat... orang orang yang sering berbicara mengaatasnamakan rakyat, orang yang suka protes protes sembarangan, orang yang selalu melihat lingkungannya itu salah karena tidak sesuai dengan yang dia pahami, dan pemimpin yang tahunya hanya curhat... hehehehehehe...... seolah aku menggaambarkan diriku sendiri

      Hapus
    3. "...seolah aku menggaambarkan diriku sendiri"
      Padahal yang kamu maksud saya ya? ha..ha...

      Kok pakai anonim melulu? Kan bisa pakai Name/URL?

      Hapus
    4. "bukan ji kita kanda...."

      maksudku bukan anda yang aku sindir....

      Hapus
  2. terima kasih atas informasi nya
    semoga bermanfaat

    BalasHapus
  3. Infonya bagus gan, banyak manfaatnya.Terimakasih banyak admin

    BalasHapus
  4. nice post gan
    menarik nih dan sangat bermanfaat sekali info nya
    di tunggu info selanjutnya, thanks ya

    BalasHapus
  5. artikelnya bagus gan,
    saya tunggu postingan selanjutnya

    BalasHapus
  6. update terus infonya gan
    menarik dan bermanfaat sekali nih
    terimakasih banyak

    BalasHapus
  7. terimakasih atas info nya
    yang sangat bermanfaat
    sukses terus gan

    BalasHapus
  8. sangat menambah wawasan info yang di pos
    terus lanjutkan

    BalasHapus
  9. terimakasih info yang di muat sangat bagus sekali
    ditunggu update nya

    BalasHapus
  10. bagus sekali sudut pandangnya dalam melihat masalah ini

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...


Perhatian! Semua tulisan pada blog ini merupakan karya intelektual admin baik dengan atau tanpa literatur, kecuali disebutkan lain. Admin berterima kasih jika ada yang bersedia menyebarkan tulisan-tulisan atau unggahan lain di blog ini dengan tetap mencantumkan sumber artikel. Pemuatan ulang di media online mohon untuk diberikan tautan/link sumber. Segala bentuk plagiasi merupakan pelanggaran hak cipta.