sumber gambar: wikipedia
blog mengenai paradoks, matematika, fisika, astronomi, logika, fenomena alam dan kehidupan.
Jumat, 31 Desember 2010
Bunga Salju Koch, keliling tak hingga?
sumber gambar: wikipedia
Kamis, 30 Desember 2010
0/0 = -1?
Proper Motion (Gerak Diri Bintang)
Bila diamati, bintang selalu bergerak di langit malam, baik itu tiap jam maupun tiap hari akibat pergerakan Bumi relatif terhadap bintang (rotasi dan revolusi Bumi). Walaupun begitu, bintang sebenarnya benar-benar bergerak; sebagian besar karena mengitari pusat galaksi. Gerak ini disebut gerak sejati (proper motion) bintang. Mengingat jauhnya jarak bintang-bintang dari Bumi, gerak sejati bintang nampak sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat dalam pengamatan berabad-abad.
Gerak sejati bintang dipecah menjadi dua komponen berdasarkan arah geraknya, yaitu:
- Kecepatan radial: kecepatan bintang menjauhi atau mendekati pengamat (pada arah garis pandang).
- Kecepatan tangensial : kecepatan bintang bergerak di bola langit (pada bidang pandang, tegak lurus garis pandang).
Kecepatan Radial
Kecepatan radial, seperti telah dijelaskan sebelumnya, adalah kecepatan bintang menjauhi atau mendekati pengamat. Oleh karena arahnya sejajar garis pandang, kita tak dapat melihat komponen kecepatan ini secara langsung. Untuk itu, kita memanfaatkan efek Doppler untuk mengukur besarnya kecepatan radial suatu bintang. Berdasarkan efek Doppler, jika suatu benda yang memancarkan gelombang (mekanik ataupun cahaya) bergerak relatif terhadap pengamat, panjang gelombang yang dipancarkannya akan memanjang atau memendek daripada panjang gelombangnya andaikata benda tadi diam (relatif terhadap pengamat). Secara kuantitatif, kecepatan radial bintang (v_r) dapat dinyatakan sebagai,
\begin{align} \frac{\Delta \lambda}{\lambda_0}=\sqrt{\frac{c+v_r}{c-v_r}} -1 \label{vr1} \end{align}dengan \lambda' adalah panjang gelombang teramati, \lambda_0 panjang gelombang diam terkait, dan c=299.792.458 \: \mathrm{km/s} kelajuan cahaya dalam vakum.
Semua bintang-bintang yang dapat diamati gerak dirinya tentu saja merupakan bintang bintang yang berada dalam galaksi Bimasakti. Kelajuan bintang-bintang ini jauh di bawah kelajuan cahaya sehingga kita dapat menggunakan hampiran persamaan (\ref{vr1}) untuk limit nonrelativistik (v\ll c).
\begin{align} v_r = \frac{\Delta \lambda}{\lambda_0} c \label{vr2} \end{align}Kecepatan bintang umumnya dinyatakan dalam km/s.
Kecepatan Tangensial
Kecepatan tangensial adalah kecepatan gerak bintang pada bidang pandang. Misalkan pada suatu waktu, bintang tersebut berada pada koordinat (\alpha,\delta), namun pada beberapa tahun berikutnya posisinya berubah menjadi (\alpha',\delta'). Perubahan koordinat dalam tiap tahun ini disebut proper motion, \mu yang merupakan kecepatan sudut bintang (perubahan sudut per satuan waktu) pada bola langit. Kecepatan linear terkait dengan gerak pada bola langit inilah yang dikatakan kecepatan tangensial. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut.
Misal perubahan posisi bintang dari x ke x’, yaitu sebesar \mu'' setiap tahunnya. Jika sudut paralaks bintang diketahui maka jaraknya dapat ditentukan dengan jalinan d = 1/p dengan p dalam detik busur ('') dan d dalam parsec. Jika kita teruskan lintasan bintang berupa lingkaran berjejari d dari Bumi maka tiap menempuh sudut 360^\circ (1.296.000'') bintang bergerak sejauh 2\pi d = 2\pi/p. Dengan demikian, didapatkan kecepatan tangensial bintang,
\begin{align} v_t &= \frac{\mu(''/\mathrm{tahun})}{1.296.000} \times \mathrm{keliling} \nonumber \\ &= \frac{\mu}{1296000} \frac{2\pi}{p} \mathrm{parsec/tahun} \nonumber \\ &= \frac{\mu}{1296000} \frac{2\pi}{p} \frac{(3,086\cdot10^13) \mathrm{km}}{(365,25\cdot 24\cdot 60 \cdot 60) \mathrm{s}} \nonumber \\ v_t &= \frac{4,74 \mu}{p} \: \mathrm{km/s} \label{vt} \end{align}Kecepatan Total
Di atas kita telah membahas kecepatan bintang dalam arah radial dan tangensial, sekarang kita akan mencari kecepatan total bintang, v. Karena arah sumbu radial dan tangensial tegak lurus maka dengan mudah kita dapat menyelesaikannya menggunakan dalil Pythagoras atau trigonometri. Sudut yang dibentuk antara sumbu radial dan vektor kecepatan bintang kita namakan \beta.
\begin{align} v_r &= v \cos \beta \label{vr3} \\ v_t &= v \sin \beta \label{vt3} \\ v &= v_{r}^{2} + v_{t}^{2} \label{vtot} \end{align}Contoh
Diketahui proper motion sebuah bintang 0'',348 dan paralaksnya 0'',214. Jika spektrum Hα deret Balmer bintang tersebut teramati pada panjang gelombang 6.562 Å (1 Angstrom, Å = 10^-{10} m). Tentukanlah kecepatan total bintang itu!
Penyelesaian:
Cari terlebih dahulu \lambda_0 menggunakan formula Rydberg, untuk deret Balmer m = 2 dan garis alphanya n = 3.
\begin{align} \frac{1}{\lambda_0} &= R \left ( \frac{1}{n^2} - \frac{1}{m^2} \right ) \nonumber \\ &= 109.737 \left ( \frac{1}{2^2} - \frac{1}{3^2} \right ) \nonumber\\ \lambda_0 &= 6,5611\cdot 10^{-5} = 6.561,1 \: \mathrm{A} \nonumber \end{align}Didapatkan \Delta \lambda = 0,9 Å . Dengan menggunakan persamaan (\ref{vr2}) diperoleh,
v_r = \frac{0,9}{6.562}\cdot 299.792 = 47,1 \: \mathrm{ km/s}Selanjutnya, menyulihkan nilai \mu dan p ke dalam persamaan (\ref{vt}) didapatkan kecepatan tangensial, vt = 7,71 km/s.
v_t = \frac{4,74\cdot 0'',438}{0'',214} = 7,71 \: \mathrm{ km/s}Kecepatan totalnya dapat dicari dengan persamaan (\ref{vtot}), yang memberikan v = 47,7 \: \mathrm{ km/s}.
Selengkapnya...
Selasa, 28 Desember 2010
Aritmatika vs Diferensial
Model Alam Semesta
Baca juga:
Ekspansi Alam Semesta Dopercepat!
Persamaan Friedmann, Rapat Kritis dan Radius Alam Semesta
Selengkapnya...
Selasa, 14 Desember 2010
Pembahasan Soal Essai OSN Astronomi 2010
Berikut saya membahas soal Essai OSN Astronomi 2010. Untuk soal lengkapnya dapat Anda unduh di laman sebelah. Jika ada yang kurang dimengerti, jangan ragu untuk bertanya..
- Andaikan sebuah supernova mengembang dengan kecepatan 1.000 km/detik, dan jarak supernova tersebut adalah 10.000 parsek. Berapa perubahan diameter sudutnya dalam 1 tahun ?
* simbol (") artinya detik busur. Satu derajat = 60 menit busur = 3600 detik busur.
- Nebula kepiting yang mempunyai radius sebesar 1 pc, mengembang dengan kecepatan 1.400 km/detik. Hitung umur nebula tersebut !
- Kecepatan yang diamati dari sebuah galaksi yang jauh (Vteramati) adalah gabungan dari kecepatan akibat ekspansi alam semesta (Vekspansi) dan kecepatan pekuliar (Vpek), yaitu (Vteramati = Vekspansi + Vpek). Kecepatan pekuliar adalah kecepatan diri galaksi terhadap kecepatan rata-rata galaksi lain disekitarnya. Kecepatan ekspansi bergantung pada hukum Hubble, sedangkan kecepatan pekuliar sebuah galaksi nilainya acak, sekitar ratusan km/s. Misalkan kita mengamati dua galaksi, satu pada jarak 35 juta tahun cahaya dengan kecepatan radial 580 km/s, dan yang lain pada jarak 1.100 juta tahun cahaya dengan kecepatan radial 25.400 km/s.
- Andaikan kita mengamati sebuah galaksi yang jaraknya 500 Mpc, dan galaksi tersebut bergerak menjauhi kita dengan kecepatan 30.000 km/detik. Jika kecepatannya konstan, kapan Big Bang terjadi ?
- Massa Bulan adalah 7,1 x 1022 kg, orbit Bulan mengelilingi Bumi dianggap lingkaran dengan radius 384.400 km dan periode 27⅓ hari. Apabila pada suatu saat bulan bertabrakan dengan sebuah astroid besar bermassa 3,2 x 1018 kg, dengan arah tumbukan sentral, asteroid menghujam permukaan Bulan secara tegak lurus dengan kecepatan relatif 30 km/s terhadap bulan. Vektor kecepatan asteroid tepat berlawanan dengan vektor kecepatan Bulan dalam orbitnya mengelilingi Bumi. Berubah menjadi berapa lama periode orbit bulan ?
Selasa, 07 Desember 2010
Paradoks Schrödinger
Minggu, 05 Desember 2010
Download Soal Olimpiade Astronomi
Soal Olimpiade Astronomi 2004
Soal Olimpiade Astronomi 2005
Soal Olimpiade Astronomi 2006
Soal Olimpiade Astronomi 2007
Free kok, Anda cukup sign in terlebih dahulu, caranya sangat mudah.
Yang lainnya akan admin upayakan segera posting..
Semoga bisa lancar dalam mengikuti Olimpiade Sains Nasional
^_~
Selengkapnya di sini. Selengkapnya...